Kamis, 29 Desember 2011

2. Proses manajemen pemasaran


a. Tugas-tugas manajemen pemasaran
Tugas manajer adalah sebagai berikut :
- bagaimana proses manajemen dijalankan untuk mengubah sumber – sumber ekonomi menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dan kebutuhan pasar
- mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
- menguji berlakunya konsep produk
- membuat design produk
- mengembangkan pembukuan dan merk
- menetapkan harga
- mengatur distribusi
- menciptakan komunikasi pemasaran
- memeriksa penjualan
- memperhatikan kepuasan konsumen
- memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran

Tugas – tugas manajer pemasaran disebut juga sebagai proses pemasaran strategis. Proses strategis adalah suatu proses manajemen yang menganalisa kesempatan pasar dan memilih posisi, program dan mengendalikan pemasaran yang menciptakan dan mendukung bisnis – bisnis yang aktif untuk mencapai tujuan serta sasaran perusahaan, yaitu :
1. analisa kesempatan pasar
2. perencanaan :
    - tujuan perusahaan
    - strategi pemasaran
    - rencana pemasaran
3.  pengawasan :
     - pelaksanaan kegiatan pemasaran
     - pengukuran criteria

b. Proses manajemen pemasaran

Tahap – tahap dalam proses perencanaan, yaitu :
1.    menganalisa situasi, membuat suatu analisa yang teliti tentang situasi perusahaan seperti pasarnya, pesaingnya, produknya, saluran distribusinya dan program promosinya.
2.    Menentukan tujuan
3.    Memilih strategi dan taktik
4.    Menilai hasil operasinya

Ada beberapa pertimbangan dalam menetapkan tujuan perusahaan, yaitu :
- adanya pertentangan antara kesempatan lingkungan dengan kesempatan perusahaan
- adanya kemungkinan keterbatasan sumber – sumber yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi semua kesempatan setiap kesempatan yang ada tidak selalu mempunyai data tarik yang sama.
Tujuan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.    Tujuan umum, menetapkan tujuan untuk mencari laba
2.    Tujuan khusus, tujuan yang diperlukan sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasar, seperti : meningkatkan kualitas produk, memeperluas pasar, mendapatkan laba untuk jangka pendek. Adapun kegunaan dari tujuan khusus adalah :
- untuk menentukan peranan setiap individu dalam organisasi
- untuk mempertahankan adanya keseimbangan dalam pengambilan keputusan dari beberapa manajer
- untuk dipakai sebagai dasar dalam perencanaan khusus
- untuk mendorong pelaksanaan kegiatan
- untuk dijadikan dasar dalm mengambil tindakan koreksi dan pengawasan
Strategi Pemasaran ada tiga, yaitu :
- memilih konsumen yang dituju
- mengindentifikasi keinginan konsumen
- menentukan marketing mix

c. Strategi pemasaran
Perbedaan antara strategi, taktik dan tujuan, adalah :
- Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan masyarakat lain dalam pertukaran untuk mendapatkan sejumlah keuntungan
- Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi pemasaran memerlukan keputusan – keputusan dari manajemen tentang elemen – elemen dari marketing mix perusahaan. Strategi bersifat lebih permanen
- Taktik adalah tahap – tahap atau langkah – langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi. Taktik pemasaran hanya merupakan program tertentu untuk jangka pendek saja yang memerlukan keputusan – keputusan marketing mix. Taktik dapat diganti bila dianggap kurang memuaskan.
Dalam strategi penetrasi pasar, perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pasar  yang ada dengan produk yang ada. Salah satu cara yang efektif, yaitu dengan menawarkan harga lebih rendah secara terus – menerus, atau menggunakan program periklanan khusus. Pasar yang ada juga dapat dimasuki dengan cara me – reformulasikan produk – produk yang ada supaya kondisinya lebih baik.
Strategi penggantian mencoba untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan produk – produk baru yang mempunyai karakteristik lebih baik kepada pembeli. Sedangkan perluasan produk line diterapkan untuk menguasai saluran distribusi dengan menawarkan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen.
Strategi pengembangan pasar berkaitan dengan peningkatan penjualan dipasar yang baru, yaitu dengan mendapatkan pembeli baru untuk produk yang ada. Strategi perluasan pasar dilakukan dengan mengubah produk yang ada untuk menarik pembeli baru. Dan strategi diferensiasi produk berusaha mencapai pembeli baru dengan memperluas golongan barangnya. Strategi diversifikasi berusaha memasuki kelompok pembeli baru dengan menghantam jalur bisnis yang baru lebih dulu. Tahap pertama dalam perumusan strategi pemasaran adalah menentukan konsumen tertentu yang dituju. Tahap kedua dalam perumusan strategi pemasaran adalah penentuan. Tahap ketiga adalah menentukan marketing mix.

a.   Pengembangan strategi pemasaran
Tujuannya merupakan suatu pernyataan, kemana perusahaan akan pergi, sedangkan strategi merupakan cara umum yang akan ditempuh untuk mencapai arah tujuan tersebut. Ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran. Yaitu :
1.    Segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas beberapa segmen yang berbeda – beda, misal kebutuhan yang berbeda, pola pembelian yang berbeda atau tanggapan yang berbeda terhadap berbagai macam penawaran. Setiap segmen pasar mencerminkan kesempatan yang berbeda – beda, sehingga perusahaan tidak dapat mencapai pasar dengan memuaskan semua pembeli.
2.    Sebagai dasar dari Strategi pemasaran adalah penentuan posisi pasar (market positioning). Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan, setelah memperoleh posisi tertentu di pasar. Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat laba yang paling besar. Dalam penentuan posisi pasar terdapat dua macam strategi, yaitu :
-     konsentrasi segmen tunggal, merupakan strategi yang dapat ditempuh perusahaan jika ingin mempunyai posisi yang kuat pada satu segmen saja
-     konsentrasi segmen ganda, merupakan strategi dimana perusahaan menginginkan posisi yang kuat dalam beberapa segmen. Pencapaian segmen pasar yang satu dilakukan bersama – sama dengan pencapaian segmen pasar yang lainnya.
a.   Yang mendasari Strategi pemasaran adalah menentukan bagaimana memasuki segmen pasar yang dituju. Ada tiga cara untuk memasuki segmen pasar yang dituju, yaitu :
-     membeli perusahaan lain, merupakan cara yang paling mudah dan cepat untuk memasuki pasar, karena perusahaan yang dibeli sudah mempunyai pasar tertentu. Sehingga dapat menghindari proses pengujian yang mahal dan waktu yang lama.
-     berkembang sendiri, perusahaan menggangap bahwa posisi yang kuat hanya dapat dicapai dengan menjalankan riset dan pengembangan sendiri
-     kerjasama dengan perusahaan lain, sehingga resiko ditanggung bersama dan dapat saling melengkapi atau menutup kekurangan yang ada
b.   Pengembangan strategi pemasaran adalah menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu, yaitu dengan marketing mix. Jadi perusahaan tidak hanya sekadar memilih kombinasi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinasikan variabel – variabel marketing mix, yaitu :
-     produk, mencakup penentuan bentuk penawaran secara fisik, merk, pembungkusan, garansi dan service sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dan keinginan pasarnya
-     harga, menentukan harga pokoknya berdasarkan biaya, keuntungan, praktek saingan dan perubahan keinginan pasar
-     distribusi, meliputi aspek :
1.   sistem transportasi perusahaan, meliputi pemilihan alat transport, penentuan jadwal pengiriman, penentuan rute yang ditempuh
2.   system penyimpanan, meliputi menentukan letak gudang, jenis peralatan yang dipakai
3.   pemilihan saluran distribusi, meliputi penggunaan penyaluran (pedagang besar, pengecer, agen dan makelar), dan bagaimana menjalin kerjasama dengan penyalur
-     promosi, meliputi kegiatan – kegiatan :
1.   periklanan, meliputi pemilihan media, penentuan bentuk iklan dan pesannya
2.   personal selling, meliputi penarikan, pemilihan, latihan, konpensasi dan supervise
3.   promosi penjualan, mengadakan pameran, peragaan, demonstrasi, contoh – contoh dan sebagainya
4.   publisitas, merupakan kegiatan yang hampir sama dengan periklanan dan biasanya dilakukan tanpa biaya
c.   Penentuan waktu. Perusahaan telah menemukan kesempatan yang baik, menetapkan tujuan dan pengembangan strategi pemasaran, ini bukan berarti perusahaan dapat segera beroperasi. Perusahaan perlu menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan program – program pemasarannya. Perusahaan dapat mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan apabila bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.



Rabu, 28 Desember 2011

1. Peranan pemasaran dalam perusahaan dan masyarakat


a). pengertian pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Jadi menurut saya, pemasaran adalah suatu kegiatan/proses perdagangan dalam produk maupun jasa melalui proses penukaran dari tangan produsen ke tangan konsumen untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing .
b). Pengertian manajemen pemasaran
         Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).
Yang dimaksud dengan manajemen pemasaran adalah suatu proses yang terdiri dari menganalisis, merencanakan, dan mengkoordinir serta mengendalikan dsan mengawasi kegiatan pemasaran itu sendiri agar terlaksananya tujuan dan mencapaimtujuan yang lebih cepat dan efisien.
  c). Peran pemasaran dalam organisasi
         Dalam sektor bisnis, pemasaran mulai di sadari oleh berbagai perusahaan pada waktu yang berbeda. Unilever, Philips, Sony, dan Canon termasuk pelopor di Asia. Praktik pemasaran juga berbeda antar Negara. Secara umum, pemasaran paling cepat menyebar di perusahaan-perusahaan penghasik barang konsumen dlam kemasan ( consumer packaged/goods), perusahaan-perusahaan penghasil barang konsumen dalam kemasan ( consumer durable-goods), dan perusahaan-perusahaan peralatan industry. Dalam decade terakhir, perusahaan-perusahaan jasa atau pelayanan konsumen (consumer service firm0, khususnya penerbangan dan bank, telah menuju pemasaran modern. Pemasaran mulai menarik minta perusahaan dan palang saham, meskipun mereka masih harus banyak belajar dalam menerapkan secara efektif.

  d). Konsep pemasarn
            Konsep pemasarn terdiri dari ( kebutuhan, keinginan, dan permintaan )

Jadi, dapat saya simpulkan konsep pemasaran akan terjadi jika adanya kebutuhan yang memang perlu dipakai oleh konsumen baik berupa produk maupun jasa, setelah itu keinginan konsumen akan memilih barang/ jasa yang diperlukan sesuai keinginan mereka masing-masing,setelah adanya kebetuhan dan keinginan, maka secara otomatis konsumen akan melakukan permintaan kepada produsen atas barang/jasa .
e). tanggungjawab manajer pemasaran dalam perusahaan
- Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran
- Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil phenjualan dan penggunaan dana promosi
- Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan
- Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran
- Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direktur.

f). Peran Pemasaran Dalam Masyarakat
Pemasaran memungkinkan masyarakat meningkatkan kemakmurannya melalui proses pertukaran. Pemasaran menambah nilai (utilitas) pada produk. Utilitas adalah kemampuan suatu produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Macam-macam utilitas :
1.             Utilitas Bentuk, yaitu manfaat yang dirasakan pada konsumen karena perubahan bentuk produk. Pemasaran secara tidak langsung memberikan manfaat bentuk melalui pemberian ide mengenai produk kepada bagian produksi.
Contoh : suatu bank membuat fasilitas ATM untuk memudahkan nasabah.
2.      Utilitas tempat, yaitu manfaat yang dirasakan konsumen karena dapat menikmati produk ditempat yang diinginkan.
Contoh : Mesin ATM ditempatkan ditempat yang strategis.
3.      Utilitas waktu, yaitu manfaat yang dirasakan konsumen karena dapat menikmati produk pada saat dibutuhkan.
Contoh : Fasilitas ATM memberikan pelayanan 24 jam.
4.      Utilitas kepemilikan, produk akan bisa member manfaat yang optimal jika telah terjadi perpindahan kepemilikan. Pemasaran membantu berpindahnya kepimilkan suatu produk.
Contoh : Nasabah dapat mengambil sendiri uang yang dibutuhkan.

g). Tanggung Jawab Sosial
            Kecenderungan monopoli pada media, bahwa masyarakat atau public tidak kurang memperhatikan dan tidak berkepentingan dengan hak-hak atau kepentingan golongan di luar mereka, dan bahwa komersialisasi menghasilkan budaya rendah dan politik yang serakah. Media harus meningkatkan standar secara mandiri, menyediakan materi mentah dan pedoman netral bagi warga Negara untuk mengatur dirinya sendiri. Hal ini sangat penting bagi media, karena kemarahan public akan memaksa pemerintah untuk menetapkan peraturan untuk mengatur media.

h). Dimensi Tanggung Jawab Perusahaan
            Perusahaan-perusahaan beroperasi dalam berbagaii macam situasi yang mempunyai akibat-akibat sosial. Oleh karena itu perusahaan tidak bisa melepaskan tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat. 

Adapun tanggungjawab dari pengusaha adalah:

Mendapatkan Laba
Tanpa laba perusahaan tidak dapat meneruskan untuk mengoperasikan karyawan atau tidak dapat menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat. Laba merupakan imbalan bagi pemilik perusahaan yang mempertaruhkan modal mereka pada perusahaan.

Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan
Pengusaha juga bertanggungjawab untuk memperhatikan dan memelihara karyawanya. Ini berarti bahwa perusahaan diharapkan dapat memberikan kepuasn kepada karyawan, misalnya:
·                     Memberikan gaji yang layak.
·                     Memelihara kondisi kerja yang baik.
·                     Memberikan hak kepada serikat kerja untuk memperoleh kesempatan yang sama bagi setiap karyawan.
Kalau hal-hal tersebut tidak diperhatikan, maka akibatnya akan terasa pada laba perusahaan. Beberapa perusahaan menganggap bahwa pembayaran upah yang memuaskan serta pemberian tunjangan tambahan dapat mendorong produktifitas yang lebih tinggi.

Memelihara Lingkungan Fisik
Tentunya masyarakat tidak mau menderita akibat polusi yang ditimbulkan oleh perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat mengatasi masalah polusi yang ditimbulkanya meskipun biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Apabila hal tesebut dikesampingkan, akan berdampak pada publisitas yang tidak menguntungkan yang berakibat pada turunya penjualan.

Kondisi Masyarakat di Sekitar Perusahaan
Faktor lingkungan lain yang menjadi tanggungjawab perusahaan untuk memeliharanya adalah kondisi masyarakat di sekitar perusahaan. Sering daerah ini merupakan daerah tempat tinggal atau daerah padat penduduk, dan hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan usaha perusahaan. Oleh sebab itu, kalau perusahaan ingin melakukan kegiatan bisnis yang baik harus memelihara hubungan masyarakat dengan baik.

i). Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.

j). Pemasaran dalam lingkungan yang berubah
Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Untuk mempertahankan hubungan yang berhasil kepada pelanggan.





Senin, 14 November 2011

Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia


Batik sebagai warisan budaya adalah kerajinan seni lukis yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak dahulu kala. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan.  Sampai akhirnya ditemukan batik cap yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam menghasilkan produk ini. Batik sebagai warisan budaya memiliki beberapa pengecualian yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir jawa pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada awalnya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang di masyarakat. Bahkan Batik sebagai warisan budaya sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik sebagai warisan budaya: Corak batik
Batik sebagai warisan budaya memiliki ragam corak dan warna yang dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun khusus untuk batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Batik sebagai warisan budaya di wilayah pesisir jawa memiliki warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan olehTionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga memiliki minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal seperti bunga tulip dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik sebagai warisan budaya tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Batik sebagai warisan budaya: Cara pembuatan
Batik sebagai warisan budaya semula dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang biasa dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutra, polyester dan linen dan bahan sintetis lainnya. Batik sebagai warisan budaya memiliki motif yang dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Batik sebagai warisan budaya menggunakan kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik lalu dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin. Mengingat kekayaan dan sejarahnya mari kita lestarikan batik sebagai warisan budaya.

Sosialisasi RUU Pengetahuan Tradisional Dan Ekspresi Budaya Tradisional

Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan acara Sosialisasi RUU tentang Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional di Hotel Maharani, Jakarta. Sebagai  pembicara dari Direktur Kerja Sama dan Pengembangan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Mohammad Adri, dan sebagai pembahas Prof. Achmad Zen Purba, SH., LLM dan dari Kementerian Budaya dan Pariwisata Samsul Hadi. Sedangkan narasumber Prof. Dr. Edi Sedyowati serta moderator Dr. Mualimin Abdi, SH., MH. Hadir dalam acara sosialisasi dari berbagai kalangan, antara lain: Kementerian dan Non Kementerian, Praktisi Hukum, Konsultan HKI, Asosiasi bidang HKI, Akademisi, ASIRI,  serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berjumlah kurang lebih 75 (tujuh puluh lima) .
Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa RUU ini  didalamnya antara lain mengatur perlindungan dan pemanfaatan Pengetahuan dan Pemanfaatan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya  Tradisional. Orang asing atau badan hukum asing atau badan hukum Indonesia penanaman modal asing yang akan melakukan Pemanfaatan Pengetahuan Tradisional wajib memiliki Izin Akses Pemanfaatan dan Perjanjian Pemanfaatan.
Selanjutnya untuk menunjang akses pemanfaatan dari Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional, dibentuklah Basis Data Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional, dimana Menteri berkewajiban melakukan pendataan dan pendokumentasian mengenai Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional di seluruh Indonesia ke dalam suatu basis data.
Pemikiran dan usaha untuk menyiapkan Rancangan Undang-Undang tentang Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional adalah merupakan usaha untuk memberikan landasan yuridis agar kelak Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Pengetahuan Tradisional dapat dilindungi.
Setelah sambutan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan selesai disampaikan kemudian  dilanjutkan pemaparan dari masing-masing pembicara dipandu oleh moderator dan diakhiri tanya jawab.

Tenunan Songket Adalah Asli Seni Budaya Melayu Indonesia


Tenunan Songket Adalah Asli Seni Budaya Melayu Indonesia | Sejarah Melayu Judul ini menggubah sedikit dari judul aslinya “Songket adalah Seni Warisan Asli Melayu” yang merupakan Sekapur Sirih Budayawan Melayu Riau – Tenas Effendy. Tulisan tersebut aslinya berada dalam buku Senarai “Pesona Kemilau Songket : Menjulang Tradisi Bermarwah” yang bersempena (sehubungan dengan) Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-224 tahun 2008 silam. Acara Pesona Kemilau Songket ini ditaja di Balairung Hotel Pangeran Pekanbaru tanggal 19 Juni 2008. Tentang songket Melayu sesuai Sekapur Sirih Budayawan Tenas Effendy tersebut, pernah juga disampaikan di blog ini dengan judul SONGKET ADALAH SENI WARISAN ASLI MELAYU dan sebagian motifnya (baik untuk ukiran maupun tenunan) telah ditulis di “Gerubuk Buruk Tamadun Melayu”



Tulisan ini bermaksud untuk memberitahukan kepada seluruh khalayak ramai bahwa Songket adalah Asli Seni Budaya Melayu Indonesia, sehingga negara-negara lain harus memikir ulang untuk mengklaim atau bahkan memasukkan tentang songket dalam iklan mereka. Walaupun beberapa negara lain tersebut juga mempunyai songket, tetapi tetaplah Tenunan Songket Adalah Asli Seni Budaya Melayu Indonesia, baik itu Melayu Aceh, Melayu Deli Medan, Melayu Riau, Melayu Jambi, Melayu Sumatera Barat, Melayu Palembang, Melayu Bengkulu, Melayu Nusa Tenggara dan seluruh Puak Melayu Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini dilihat dari ketuaan Kerajaan Suku Melayu Indonesia dibandingkan kerajaan suku melayu negara lain. Dalam sejarahnya, Songket merupakan perpaduan benang sutera Tionghoa dan dengan benang emas dan perak dari India, yang mana kedua suku tersebut menjalin perdagangan dengan suku Melayu dengan titik temu di pesisir pantai timur pulau Sumatera dan umumnya mereka berlabuh di Pulau Bintan. Gabungan sutera tionghoa dengan benang emas dan perak India lah yang dijadikan tenunan songket oleh suku Melayu. Jika ditelusuri sejarah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan/Kedatuan Sriwijaya, yang mana wilayah kedaulatannya mencakup hampir seluruh Asia Tenggara sekarang. Melayu Indonesia lebih tua daripada melayu malaysia. Jika ingin menyebutkan asal muasal Melayu, menurut sejarah Melayu, sebelum Kerajaan Melayu Singapura, Melaka, Johor, Riau dan Siak Indrapura; di Kepulauan Riau telah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Bintan. Pusat kerajaannya berada di Pulau Basar yang kemudian terkenal dengan nama Pulau “Bintan”. Konon, pulau ini pada mulanya dihuni oleh pendatang dari berbagai daerah bahkan ada yang dari Kamboja dan India. Disebabkan keadaan letaknya yang baik untuk lalu lintas perdagangan di Selat Melaka, menyebabkan negeri ini cepat berkembang. Diperkirakan sekitar 1100 M tersebutlah seorang raja yang bernama Raja Asyhar-Aya yang beristrikan Wan Sri Beni, dan dari perkawinan itu diperolehlah seorang puteri yang kemudian terkenal dengan nama Puteri Bintan. Pada waktu sang raja mangkat, Puteri Bintan belumlah dewasa, maka pemerintahan dipegang oleh Ibunda Wan Sri Beni (1150-1158 M). (Buku Butang Emas hal 9 Penggalan Pertama). Pulau Bintan itu sendiri sekarang berada di wilayah kedaulatan negara Republik Indonesia yang menjadi kedudukan Propinsi Kepulauan Riau dengan ibukotanya Tanjung Pinang, yang mana rakyatnya tidak pernah mau bergabung dengan malaysia sejak dahulu kala sampai masa perang kemerdekaan dan masa sekarang ini. Dengan keadaan sejarah seperti itu, budaya malaysia mungkin jauh lebih muda daripada budaya Indonesia, sehingga tidak mungkin budaya Indonesia berasal dari budaya malaysia. Situs-situs sejarah pun membuktikan hal ini. Tari Pendet (karya Wayan Rindi yang bermula dari tarian suci di pura-pura Bali), keris, batik, angklung, wayang, reog, dan seluruh budaya Indonesia itu sememang berasal dari tanah kedaulatan Indonesia. Dengan ini, saya pun mengklaim untuk Indonesia bahwa Tenunan Songket Adalah Asli Seni Budaya Melayu Indonesia. Sebelum didahului oleh negara lain yang tidak bertanggung jawab, yang hanya bisa mencuri, memakai, dan secara tidak jantan meminta maaf atas kesalahannya. Jika pun sudah didahului, maka sampai mati pun akan tetap saya katakan bahwa Tenunan Songket Adalah Asli Seni Budaya Melayu INDONESIA



Daftar Kebudayaan Indonesia yg diklaim Malaysia


Negara tetangga kembali berulah dengan melakukan klaim terhadap kebudayaan kita lagi. Kali ini yg menjadi sasaran adalah tari pendet asal Bali. Mereka menggunakannya utk iklan pariwisata malaysia. Setelah mereka “mengirim” teroris ke Indonesia, sekarang mereka mau “mencuri” kebudayaan Indonesia. . Mereka begitu jeli memanfaatkan situasi dimana sebagian besar rakyat Indonesia sudah tidak begitu memperhatikan kebudayaannya sendiri. Situasi dimana rakyat Indonesia lebih bangga jika menggunakan yg berbau luar dan asing. Situasi dimana, kebudayaan2 tersebut sudah jarang dan hampir punah mungkin dari bumi pertiwi, dikarenakan hanya sedikit orang yg mau tetap melestarikannya. Saya masih ingat, ketika kecil kita sering bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tapi sekarang, anak2 lebih suka dengan Play Station, bermain ke Time Zone, nonton TV acara2 yg ngga bermutu. Media televisi, juga dengan latahnya mengikuti trend ini. Praktis, mungkin hanya TVRI yg cukup konsisten menayangkan acara budaya2 Indonesia, disamping TV2 lokal tentunya. Dan itupun pemirsanya cuman sedikit.
Ini menjadi cambuk bagi kita untuk instropeksi, disamping memang ulah negara sebelah yg kelewat batas. Ada puluhan budaya yg telah diklaim oleh negara sebelah. Dan berikut ini daftarnya :
1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia


Sumber : http://paijomania.blogdetik.com/2009/08/24/daftar-kebudayaan-indonesia-yg-diklaim-malaysia/

Kebudayaan dan Tujuh Unsur Kebudayaan



Manusia pada hakikatnya selain sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan yang sama, baik dari segi fisik, psikologis, hingga lingkungan geografis, sosiologis dan ekonomis. Dari perbedaan itulah muncul interdependensi yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan sesamanya sehingga membuat manusia itu ingin selalu hidup berdampingan dengan orang lain. Hal inilah yang menimbulkan tata cara, perilaku dan pola hidup yang dalam waktu lama akan menjadi kebiasaan bersama (common habbit). Kemudian dari kebiasaan tersebut terciptalah suatu kebudayaan. ini akan membahas mengenai pengertian kebudayaan dan tujuh unsur kebudayaan secara umum.
Menurut Selo Soemardjan dalam bukunya Setangkai Bunga Sosiologi, kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat yang akan menjadi sebuah pacuan bagi kehidupan bermasyarakat guna mencapai kehidupan yang sejahtera. Sedangakan menurut Koentjharaningrat dalam bukunya Pengantar Ilmu Antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkannya dengan cara belajar dan semua tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dalam sebuah kebudayaan selalu terdapat cultural universal.diterjemahkan menjadi kebudayaan yang universal atau kebudayaan semesta. Unsur-unsur terbesar dalam satu kerangka kebudayaan dapat dijumpai pada setiap kelompok pergaulan hidup manusia dimanapun didunia ini. Ada tujuh unsur kebudayaan universal. Adapun yang merupakan tujuh unsur kebudayaan universal adalah peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi), sistem mata pencaharian hidup (ekonomi), sistem kekerabatan dan organisasi sosial, bahasa, kesenian, sistem ilmu dan pengetahuan, dan sistem kepercayaan (religi).
Dari pembahasan singkat yang bersumber dari tulisan Idianto M. diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap kelompok masyarakat memiliki kebudayaan yang mencirikan kehidupan sosial masyarakat tersebut. Kebudayaan tersebut tidak tercipta dengan sendirinya, tetapi terbentuk dari kebiasaan-kebisaan masyarakat yang secara turun-temurun terus berkembang sehingga terciptalah kebudayaan. Dari kebudayaan tersebut terciptalah tujuh unsur kebudayaan universal yang menjadi simbol dari kebudayaan secara universal. Kebudayaan memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang tradisi atau kebiasaan yang berlaku sehingga tradisi atau adat istiadat yang ada di dalam masyarakat tersebut bisa dilaksanakan dengan tepat oleh generasi selanjutnya karena kebudayaan berifat turun temurun.